Langsung ke konten utama

Mengenal Bilangan Romawi


Sebelum mengenal lebih jauh tentang bilangan romawi, coba apa bedanya antara bilangan dan lambang bilangan?
Bilangan merupakan sesuatu yang penting dalam kehidupan, hampir semua bidang ilmu tidak bisa lepas dari matematika terutama bilangan. Bilangan biasanya dimaksudkan untuk menyatakan jumlah atau banyakanya sesuatu. Sedangkan penulisan suatu bilangan dengan lambang tertentu disebut lambang bilangan. Lambang bilangan disebut juga sebagai angka, misalnya dari keseluruhan 40 siswa hanya hadir 37 siswa artinya banyak siswa yang tidak hadir dikelas tersebut ada tiga orang, dapat di lambangkan dengan angka 3.
Sistem numerasi atau sistem angka atau lambang bilangan ada bermacam-macam, seperti sistem numerasi cina, mesir, yunani, hindu-arab, romawi dan sebagainya. Sistem yang kita pakai sehari-hari dinamakan sistem hindu-arab yang mulai digunakan sekitar 1000 tahun yang lalu. Sistem ini menggunakan basis bilangan dasar 10, menggunakan nilai tempat dengan lambang-lambangnya yaitu angka 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9. Sistem ini merupakan sistem desimal sebab menggunakan basis 10
Sistem lambanag romawi agaknya kurang dikenal bila dibandingkan dengan sistem arab-hindu, padahal sampai sekarang masih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Penomoran kejuaraan seperti juara I atau II atau III, penomoran jalan misalkan jalan raya I atau jalan raya II dan sebagainya merupakan contoh penggunaan angka romawi. Sistem lambang romawi atau angka romawi menggunakan lambang atau simbol pokok sebagai berikut









Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan angka romawi:
1. Sistem romawi merupakn sistem penjumlahan atau perkalian
2. Bila terdiri dari dari dua lambang pokok maka nilai angka tersebut berlaku sebagai berikut:
a. Jika lambang-lambangnya mempunyai nilai yang menurun dari kiri ke kanan maka kedua lambang bilangan tersebut dijumlahkan
contoh:
b. Jika lambang-lambangnya mempunyai nilai yang naik dari kiri ke kanan maka kedua lambang bilangan tersebut dikurangkan
contoh:
3. Banyaknya lambang yang diletakkan disebelah kiri lambang yang dikurangi hanya satu lambang, sedangkan sebelah kanan bertambah boleh lebih dari satu lambang, contohnya:

, tidak mempunyai arti
4. Lambang bilangan yang sama bila dituliskan berurutan tidak boleh lebih dari tiga angka
5. Pengurangan mempunyai aturan bahwa I hanya dapat dikurangkan dari V, X hanya dapat dikurangkan dari L dan C, C hanya dapat dikurangkan dari D dan M, contohnya:


6. Penulisan bilangan yang besar menggunakan simbol garis diatas lambang angka romawi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sifat-Sifat Operasi Himpunan dan Aljabar Himpunan

Anggota Himpunan dan Himpunan Bagian

 

Distribusi Khusus Diskrit dan Kontinu

DISTRIBUSI KHUSUS DISKRIT A. Distribusi Bernoulli Apabila sebuah eksperimen mempunyai dua hasil yang muncul, seperti “sukses” dan “gagal”, dengan masing-masing peluangnya p dan (1-p) , maka peristiwa yang diperhatikan, baik sukses maupun gagal akan berdistribusi Bernoulli. Peubah acak X dikatakan berdistribusi Bernoulli jika dan hanya jika fungsi peluangnya berbentuk Peubah acak X yang berdistribusi Bernoulli dikatakan juga peubah acak Bernoulli. Penulisan notasi dari peubah acak Bernoulli adalah B(x;1,p),artinya peubah acak X berdistribusi Bernoulli dengan peristiwa yang diperhatikan, baik secara sukses maupun gagal dinyatakan dengan x, banyak eksperimen yang dilakukan satu kali, dan peluang terjadinya peristiwa yang diperhatikan, baik sukses maupun gagal sebesar p. Sebuah eksperimen dikatakan mengikuti distribusi Bernouli, jika eksperimen itu mempengaruhi sifat-sifat sebagai berikut. 1. Eksperimennya terdiri atas dua peristiwa, yaitu peristiwa yang diperhatikan (sering disebut pe...